@Akhrie Rabbani
Jika kita punya salah sama seseorang. Pasti merasa tidak enak jika bertemu dengan orang tersebut. Hati kita akan selalu merasa gelisah dan gundah.
Hal itu akan terus terjadi setiap kali kita bertemu dengan orang tersebut. Hati kita baru akan merasa lega dan damai jika kita meminta maaf kepada orang yang kita sakiti tersebut.
Ada hal yang lebih penting dari itu semua. Yaitu cara kita meminta maaf kepada orang tersebut.
Kalo kita minta maaf dengan cara yang baik dan mengakui kesalahan kita. Serta berjanji kepada orang tersebut untuk tidak mengulangi perbuatan kita kepadanya.
Maka saya yakin orang tersebut akan memaafkan kita.
Tapi kalo cara kita meminta maaf dengan cara yang kasar dan tidak sopan. Alih alih orang tersebut akan memaafkan kita. Malah ia akan tambah sakit hati kepada kita.
Contohnya kita mengatakan kepada orang tersebut dengan intonasi suara yang super cepat dan datar :
Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf,maaf, maaf, maaf, maaf,
Maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf, maaf,maaf, maaf, maaf, maaf,
Temen temen...
Lalu bagaimana kalo kita punya salah dan dosa kepada Allah Swt.
Tidakkah kita merasa gelisah di dalam hati kita?
Orang yang hatinya masih bersih maka ia akan merasakan hatinya berontak dan gelisah karena dosa yang ia lakukan.
Karena definisi dosa itu kata Rasulullah saw adalah apa yang membuat hatimu gelisah dan engkau tidak ingin dilihat oleh orang lain.
Maka jika ingin hati kita tenang kembali. Solusinya adalah dengan memperbanyak mohon ampun kepada Allah swt.
Sayangnya tidak banyak orang yang tahu cara mohon ampun kepada Allah swt.
Permohonan ampun kita mirip seperti kisah pertama di atas. Yang minta ampun kepada Allah dengan nada yang datar dan super cepat.
Tanpa kita sadari sering banget kita lakukan hal ini kepada Allah swt. Contohnya saja pas beres sholat. Baru beres salam kita langsung pergi. Tanpa memohon ampun terlebih dahulu.
"Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah..."
Istighfar kita hanya sampe mulut saja. Belum istighfar yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam.
Bagaimana kalo kita memohon ampun kepada Allah swt dengan nada penuh pengharapan. Sembari berharap dosa kita diampuni oleh Allah swt...
Kang Edi Sutisna dalam bukunya Sedekah Membabi Buta. Beliau menuliskan tentang Terapi Taubat.
Begini...
Silahkan temen temen ambil posisi duduk yang nyaman. Tarik nafas tahan dan keluarkan secara perlahan...
Lakukan berulang kali.
Kalo sudah ucapkanlah secara perlahan :
Astaghfirullahal adzhim...
Astaghfirullahal adzhim...
Astaghfirullahal adzhim...
Ya Allah...
Ampun...
Ampun...
Ampun...
Ampuni hamba Ya Allah...
Hamba banyak dosa ya Allah...
Ya Allah...
Ampun...
Hamba mohon ampun ya Allah...
Hamba takut akan siksa Mu...
Hamba takut neraka Mu...
Astaghfirullahal adzhim...
Astaghfirullahal adzhim...
Ampun ya Allah...
Ampun ya Allah...
Izinkan Hamba Mendekat kepada Mu
Kenalkan diri Mu kepadaku
Astaghfirullahal adzhim...
Ulangi terus menerus sampai Anda merasakan bahwa betapa lemahnya diri kita.
Cobalah untuk menangis...kalo belum bisa nangis. Coba terus kecilkan diri kita di hadapan Allah yang Maha Besar.
Ali bin Husain rahimahullah berkata:
إن الله يحب المؤمن المذنب التواب
"Sungguh Allah mencintai seorang mukmin berdosa yang bertaubat."
Bermanfa’at? Bantu Share yah…
Join Telegram : http://bit.ly/2iZSHLV
Follow Instagram : @akhrierabbani
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment