Pergerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) semakin masif. Menurut psikolog klinis Irfan Aulia, masifnya LGBT bukan tanpa pemicu.
"Kalau
mau lihat polanya, kalau ada pornografi besar, maka ada perdagangan
manusia. Kalau ada penjualan seks, pasti ada LGBT," kata Irfan, Kamis (3/3).
Irfan menilai, kuncinya memang ada pada pornografi yang akhirnya bisa
berdampak pada LGBT. Jadi, kata dia, kalau ada negara pengakses
pornografi terbesar, pasti di dalamnya juga akan tinggi persoalan
mengenai seksualitas.
"Kalau ada perdagangan manusia tumbuh
penjualan seks, semuanya, ya baik yang heteroseksual juga ada LGBT-nya.
Itu polanya, pornografi, perdagangan manusia, penjualan seks, baru
LGBT," ujarnya.
Dengan begitu, ia menganggap, bila pornografi
bisa dihentikan, LGBT berkurang dengan sendirinya. Karena untuk menjadi
LGBT, kata Irfan, ada hasrat seksual. "Makanya, tutup saja pemicunya,"
kata Irfan.
Irfan
menarik kesimpulannya pada sesuatu yang paling nyata, yaitu Amerika
Serikat. Irfan memaparkan, Amerika Serikat memiliki angka seksual, HIV,
sodomi, dan perceraian tinggi.
Kenyataannya, negara itu kini menjadi
lahan subur perkembangan LGBT karena dilegalkan. "Nah, sekarang kalau mau konsisten mendukung LGBT, mendukung juga HIV, hingga sodomi ikutan tinggi. Ngeri loh itu," ujarnya.
Sumber: Republika.co.id
Pola Perkembangan LGBT Buat Psikolog Ngeri
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Thursday, March 3, 2016 | 14:34
Labels:
Artikel,
Berita,
Multimedia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment