Oleh Yunita Rahma
Divisi Syiar Yayasan Peduli Remaja Mentari Cianjur
Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
“Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku guncang dunia” (Ir. Soekarno)
Pernyataan tersebut yang diutarakan oleh
salah satu tokoh bangsa ini, Pemuda adalah sebagai generasi yang mampu
mengguncang peradaban. Harapan-harapan besar disematkan kepada Pemuda. Pemuda
adalah fase usia yang memiliki kehebatan tersendiri, menurut Dr. Yusuf
Qardhawi, pemuda ibarat Matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika Matahari
paling bersinar dan paling panas.
Yang pertama kali terbesit ketika dilafalkan
kalimat ‘Pemuda’, biasanya yang pertama kali muncul dalam benak adalah pemikiran
tentang sebuah kekuatan, semangat yang tinggi dan harapan yang besar. Ketiga potensi
itulah yang dominan dimiliki oleh setiap pemuda, semangat yang meledak-ledak
serta pola pikir yang menginspirasi dan harapan yang besar. Termasuk sebuah
potensi yang siap diledakan sewaktu-waktu yang ledakannya bagaikan dinamit dan
TNT.
Pemuda memiliki tindakan sebagai motor,
pelopor, penggerak suatu perubahan.
Karena memiliki 3 potensi dilengkapi dengan potensi yang lain termasuk
analisa dan ingatan yang tajam, kemauan yang kuat dilengkapi dengan tubuh
yang masih segar dan kuat. Sehingga
perubahan bangsa ini digantungkan kepada pundak pemuda karena pemuda juga
memiliki tugas sebagai generasi penerus, generasi pengganti, ruh yang baru atau
mengubah dan pembaharu.
Perbaikan akan tegak di tangan seorang pemuda
yang melakukan sebuah pembinaan karena jika tidak dilakukan sebuah pembinaan maka
potensi pemuda tidak akan tergali, semangatnya akan melemah dan potensi yang
dimiliki akan hancur karena dimanfaatkan kedalam hal-hal negatif. Pemuda akan
menjadi mercusuar perubahan, menerangi dan menggiring perubahan ke arah yang
benar dengan mimpi dan niat dari seorang pemuda yang mengandalkan dirinya
sendiri untuk berani berbuat dengan tindakan nyata.
Bukti besar bahwa perubahan terjadi
berkat adanya semangat dalam pundak seorang pemuda adalah lahirnya
pemuda-pemuda yang tercatat dengan tinta emas sebuah sejarah yang tak habis
dimakan waktu, yang akan terus tercatat dalam ingatan sosok-sosok negarawan
bangsa ini. Dimana saja dan di negara mana saja, kemerdekaan tidak pernah luput
dari tangan pemuda.
Dalam sejarah Bangsa Indonesia sendiri Presiden
pertama yaitu Ir. Soekarno melakukan perubahan hingga proses Kemerdekaan
terjadi salah satunya berkat jasa beliau. Gerakan mahasiswa pada tahun 1965
yang dipelopori oleh Budi Utomo (Tritura), dan yang masih hangat dalam ingatan
dan sangat terkenal peruntuhan rezim Orde Baru pada tahun 1998 dipelopori oleh
kawanan mahasiswa yang didominasi oleh sosok pemuda.
Hal tersebut membuktikan bahwa pemuda memiliki
peranan penting karena adanya intonasi gerakan dan amal yang dilakukan seorang
pemuda. Pemudalah yang paling ambisius dan bersemangat menuju perubahan yang
lebih baik. Hasan Al-Banna seorang pelopor pergerakan Islam modern di Mesir
menyebutkan “Di setiap kebangkitan pemudalah pilarnya, di setiap pemikiran
pemudalah pilar-pilarnya.” Begitu juga dalam sejarah Islam pemuda adalah
sosok-sosok yang pertama kali beriman, Abu Bakar pada usia 32 tahun, Umar pada
usia 35 tahun, Ali pada usia 9 tahun, Utsman usia 30 tahun dan yang masih
teringat Muhammad Al-Fatih yang mampu menaklukan Konstantinopel pada usia 21
tahun yang menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum terhadap sosoknya.
Kehebatan-kehebatan pemuda dalam Islam
pun tak luput dari sebuah pengabadian, dalam sebuah penghargaan karena
tokoh-tokoh pemuda tercantum dalam kalimat suci Rabb-nya yang dibukukan (baca:
Al-Qur’an) yaitu para pemuda Kahfi yang beriman pada Allah dan rela
meninggalkan kaumnya yang diabadikan dalam Surah Al-Kahfi dan ada juga dalam
Surah Al-Buruj yang mencatat para pemuda yang tegas akan keimanannya. Pemuda
banyak dicantumkan dalam Qur’an, masih ingat akan lima perkara sebelum lima
perkara? Pemuda pun tercantum didalamnya (masa mudamu sebelum masa tuamu).
Bahkan pemuda termasuk salah satu yang mendapat naungan Allah (Seorang pemuda
yang tumbuh besar dalam ibadah dan taat kepada Allah).
Dengan demikian, potensi pemuda sangat
diharapkan di setiap bangsa. Sehingga musuh-musuh sangat menyadari akan hal
tersebut sehingga mereka berusaha sekuat tenaga untuk mematikan potensi pemuda
yang besar dan mematikan potensi pemuda melalui aktifitas yang melenakan dan
melalaikan.
Agar hal tersebut tidak terjadi kepada
sosok pemuda, ada beberapa solusi yang dicantumkan dalam Al-Qur’an:
- Pemuda harus menyeru kepada Al-Haq (Kebenaran) tercantum dalam (Q.S 7:181)
- Mencintai Allah, dan Allah akan mencintai mereka (Q.S 5:54)
- Pemuda harus saling melindungi (Q.S 9:71)
- Pemuda harus memenuhi janji (Q.S. 13: 20)
- Pemuda tidak boleh memiliki keraguan untuk berkorban diri dan harta (Q.S 49:15)
Sahabat-sahabat kita adalah pemuda, masa
depan negeri ini ada ditangan kita. Perubahan ada di tangan kita maka mari kita
mencari ilmu, membina diri untuk memperkokoh keyakinan dan membina fisik agar
sehat dan kuat. Agar kita bisa mengelola dan merubah masa depan.
0 comments:
Post a Comment