5 Dari 7 Orang Tim Pembuat Buku Panduan "Diagnosa Pengidap Penyimpangan Mental" Adalah Homo dan Lesbian
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, January 25, 2016 | 14:08
DSM selalu dijadikan pembenaran aktivis LGBT dan aktivis HAM bahwa agar perilaku LGBT dianggap tidak menyimpang
Sekjen Aliansi Cinta Keluarga (AILA), Rita Soebagio, M.Si mengatakan, “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” (DSM), sebuah ‘kitab’ yang berisikan mengenai kriteria gangguan mental dibuat dan disusun oleh pengidap kepribadian menyimpang.
“Lima dari tujuh orang tim task force DSM adalah homoseksual dan lesbian, sisanya adalah aktivis LGBT”, terang Rita Soebagio saat memberikan pemaparan pada seminar “Pengaruh LGBT Terhadap Keluarga dan Ketahanan Nasional” yang diadakan Wadah Silaturahmi (Wasilah) Muslimah Wan-TNI dan Polwan di Auditorium Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, belum lama ini.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) sendiri diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA), selama ini dijadikan panduan bagi para psikolog dan psikiater untuk menentukan diagnosa seseorang jika terjadi kelainan, penyimpangan atau gangguan jiwa.
Di Indonesia, ada buku saku yang merupakan rangkuman singkat DSM bernama (Pedoman Penggolongan & Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ).
Hanya saja, DSM selalu digunakan para aktivis LGBT dan aktivis HAM untuk dijadikan pembenaran bahwa perilaku para LGBT tidaklah menyimpang.
Karena itu, dengan informamsi ini, Rita berharap para psikolog dan psikiatri Indonesia tidak berkiblat pada DSM, terutama para psikolog dan psikiatri Islam yang landasannya adalah Al-Qur’an dan Sunnah.
Saat dimintai keterangannya hidayatullah.com, masalah ini, peneliti bidang psikologi ini menambahkan, APA task force member terdiri dari Judith M Glassgold Psy. D sebagai ketua (Lesbian), Jack Dreschers MD (Homoseksual), A. Lee Beckstead Ph.D (Homoseksual), Beverly Grerne merupakan Lesbian, Robbin Lin Miler Ph.D (Bisexual), Roger L Worthington (Normal) tapi pernah mendapat “Catalist Award” dari LGBT Resource Centre, dan Clinton Anderson Ph.D (Homoseksual).*
Sumber: Hidayatullah.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment