Cecep (17) pelajar SMK Ar-Rahmah yang tewas setelah tertancap botol pecah di leher itu sempat ditangani di Rumah Sakit Dokter Hafidz. Tampak sejumlah orang dan dokter berada di ruang penanganan, Jumat (27/11/2015).
Cecep (17) pelajar SMK Ar-Rahmah tewas setelah tertancap botol pecah di leher kirinya, Jumat (27/11/2015).
Pelajar itu tewas karena kehilangan banyak darah. Cecep bersama teman-temannya sedang menumpang angkot 05A dari Pamoyanan menuju Ciranjang.
Karena angkot penuh, Cecep berdiri di ambang pintu angkot. Sedang melaju, tiba-tiba dua orang siswa SMK lain menyalip menggunakan sepeda motor matic.
"Saya tunggu di depan, kata anak (yang naik matic) itu. Di depan SMPN 1 Karang Tengah, anak itu melempar botol kaca yang sudah pecah. Sebesar botol kecap, dan tepat menancap di leher Cecep," ujar Ahmad Yusuf (16) siswa yang berdiri bersama Cecep di ambang pintu angkot, saat ditemui di Rumah Sakit Dokter Hafidz (RSDH).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00. Mengetahui Cecep berlumuran darah. Angkot langsung berhenti dan memutar balik untuk mengantarkan Cecep ke RSDH.
Andi Kurniawan, Manajer Pelayanan Medis RSDH bertutur, Cecep sempat diberi pertolongan selama 15 menit sebelum akhirnya meninggal. "Luka di leher kiri selebar 3 centimeter, panjangnya 7 centimeter dan kedalaman luka itu 5 centimeter. Korban kehilangan banyak darah," ujar Andi di RSDH.
Sumber: jabar.tribunnews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment