CIAMIS – Seorang siswi Sekolah Menegah Pertama (SMP) di
Ciamis meninggal dunia saat berupaya mengugurkan kandunganya. Korban
diketahui bernama SA (15), salah seorang siswa SMP asal Kecamatan
Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Korban meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Ciamis. Dari
keterangan yang dihimpun, korban meninggal setelah menegak alkohol 70
persen yang dibeli pacar korban dicampur miniman energi. Dalam peristiwa
itu, polisi mengamankan WI (16), warga Imbanagara, Kecamatan/Kabupaten
Ciamis yang diketahui sebagai pacar korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ciamis AKP Shohet menjelaskan, WI
ditangkap di wilayah Cikijing, Kabupaten Majalengka, di rumah
saudaranya. Sampai saat ini, WI masih menjalani pemeriksaan untuk
mempertangungjawabkan perbuatanya. “Kasus kematian SA terungkap berkat
laporan warga yang menyebutkan bahwa seorang pelajar meninggal di Rumah
Sakit Ciamis,” kata Shohet, Sabtu (13/10/2012).
Shohet menjelaskan, saat ditelusuri penyebab kematian korban pihak
keluarga enggan melakukan autopsi. Saat itu, jenazah SA langsung di bawa
ke rumah duka dan dimakamkan. Setelah anggota kami melakukan
penyelidikan, diperoleh keterangan dari orang tua korban bahwa SA
meninggal akibat keracunan. “Saat itu kami melakukan penelusuran untuk
mengungkap penyebab keracunan,” terang Shohet.
Dari keteranagn yang diperoleh, lanjut Shohet, keluarga korban
menerangkan peristiwa itu bermula sejak, Kamis (11/10) pagi. Saat itu,
SA diketahui tidak ikut ujian tengah semester (UTS) karena
muntah-muntah. Pihak keluarga membawa SA ke RSUD Ciamis. Setelah
menjalani perawatan di RSUD Ciamis, korban diketahui meninggal dunia.
Setelah melakukan penyelidikan, berdasarkan informasi yang diperoleh
mengarah kepada pacar korban. Tapi, saat polisi mencari pacar korban
ternyata tidak ada di rumahnya di kawasan Imbanagara. “Namun, belakangan
kami ketahui korban berada di Cikijing, Kabupaten Majalengka. Atas
informasi itu, kami langusng melakukan penagkapan,” terangnya.
Dari pengakuan WI, diketahui bahwa SA sedang hamil. Kondisi itu
diketahui setelah dicek menggunakan alat tes kehamilan. Mengetahui hamil
WI dan SA ketakutan lalu mereka mencoba menguggurkan kadungan dengan
cara memakan buah nanas muda. Namun upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Lalu, sepulang sekolah tepatnya pada Senin (8/10) lalu, WI dan SA
mencari informasi cara menguggurkan kandungan dari internet di salah
satu warnet di Imbanagara.
Setelah memperoleh informasi itu, WI dan SA membeli alkohol 70 persen
dan minuman energi. Keduanya mencampur alkohol dan minuman energi kuku
bima lalu di minum masih di warnet. “Cara seperti itu dilakukan oleh
keduanya secara berturut-turut selama tiga hari, akibatnya korban
mengeluhkan sakit, hingga meninggal setelah menjalani perawatan,” terang
Shohet.
Sementara itu, tersangka WI, mengakui pernah dua kali melakukan hubungan
badan dnegan korban yaitu saat bulan Ramadan dan beberapa pekan setelah
Lebaran.
“Selang sebulan tepatnya pada awal September, pacar saya memberitahu dia
tidak haid lagi. Saya tanya kepada teman, dan akhirnya kami memutuskan
untuk membeli alat tes kehamilan dan hasilnya ternyata hamil. Kami
berdua panik, dan akhirnya melakukan cara itu untuk mengugurkan
kandungan. Namun, malah seperti ini. Saya sangat menyesal,” sesal WI. (Okezone)
Berzina di Bulan Ramadan, Siswi SMP Tewas Saat Gugurkan Kandungan
Written By Yayasan Peduli Remaja Mentari on Monday, October 15, 2012 | 12:23
Labels:
Berita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment